Semua
orang pada kenyataannya selalu melihat situasi atau kesulitan yang terjadi
dalam kehidupannya, tapi pada saat kita memandang Tuhan Yesus maka kita
memperoleh sukacita dan damai sejahtera dalam hati.
1. Orang yang melihat diri sendiri.
1. Orang yang melihat diri sendiri.
Orang
yang memandang diri sendiri akan menjadi budak situasi sehingga tidak biasa
mengatasi situasi yang terjadi. Misalnya sepuluh pengintai yang disuruh Musa
untuk mengintai tanah Kanaan dan di sana mereka melihat orang-orang yang
tinggi-tinggi perawaknya, orang-orang raksasa kemudian mereka melihat diri
mereka seperti belalang (Bilangan 13:31-33). Jadi waktu kita diperhadapkan
dengan situasi jangan kita memandang diri kita sendiri melainkan kita hanya memandang
Tuhan Yesus saja sehingga kita mampu mengatasi situasi yang sulit yang terjadi dalam
kehidupan kita.
2. Orang yang melihat Tuhan dan melihat diri sendiri.
Orang
yang melihat Tuhan dan melihat diri sendiri akan menjadi orang yang percaya
tapi pada saat melihat dirinya sendiri maka ia tidak akan percaya lagi karena ada
kecurigaan dalam hati. Petrus saat berjalan diatas air ia memandang Tuhan
Yesus, namun saat ia memandang situasi di sekelilingnya dan melihat dirinya
sendiri maka ia mulai ragu dan bimbang dalam hatinya (Matius 14:28-31). Orang
yang memandang situasi akan menjadi budak ketakutan. Jika kita memandang Tuhan
maka tidak ada ketakutan dan kecurigaan dalam hati.
3. Kehidupan
kerohanian yang sejati hanya memandang Tuhan.
Keluaran
14:13-14 di sana menceritakan bahwa Musa membawa bangsa Israel keluar dari Mesir
walaupun bangsa Mesir tetap mengejar mereka tapi Musa tetap memandang Tuhan
maka Tuhan sendiri yang berperang untuk mereka. Demikian juga dengan kita
ketika musuh datang marilah kita memandang Tuhan Yesus dan berpegang teguh pada
firman-Nya maka kita mendapat kemenangan. Dan juga, saat kita memandang Tuhan
Yesus, maka segala sesuatu yang kita kerjakan menjadi berhasil.
4.
Kita harus memandang Tuhan Yesus yang membawa kita pada kesempurnaan iman.
Orang
yang memiliki mimpi dalam hati maka mimpi akan menguasai hati dan mimpi itu
juga akan membawa perubahan dalam hidup kita sehingga injil 5 kali ganda dan
berkat 3 kali ganda menjadi bagian dalam hidup kita. Ketika kita menerima injil
5 kali ganda dan berkat 3 kali ganda kita harus mengucap syukur. Apapun yang diberikan Tuhan kepada kita, kita
selalu mengucap syukur maka Tuhan dimuliakan. Mazmur 146:2 menyatakan; Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku
hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada. Tuhan juga mau sepanjang
kehidupan kita selalu berharap dan memandang kepadaNya. Jadi kita sebagai orang
percaya jangan melihat situasi ada tapi mari kita hidup yang selalu memandang Tuhan.
AMIN...!!!
Khotbah : Pdt. Abraham Han
By : May Andreanus
Khotbah : Pdt. Abraham Han
By : May Andreanus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar