GEREJA MISI DAN GEREJA DOA

Minggu, 02 Desember 2012

WAKTU HATI MENJADI PATAH


Orang yang patah hati sangat berbahaya  karena hal ini, akan menimbulkan stres dan kekuatiran di dalam hati. Elia adalah nabi besar juga mengalami patah hati dan di saat situasi seperti itu, sehingga dia berkata ambillah nyawaku (1 Raja-raja 19:3-4). Demikian juga dengan  Musa  pernah mengalami patah hati karena perbuatan bangsa Israel  yang tegar tengkuk sehingga ia berkata bunuh saja aku (Bilangan 11:11-15).
Waktu kita mengalami patah hati atau stres, kita harus berharap sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tidak membuang kita saat kita mengalami keputus-asaan, disitu kita harus membuka mulut untuk berbicara tentang firman Tuhan maka hati kita menjadi damai. Allah kita adalah Allah yang baik,  yang  selalu  menghibur  kita melalui Roh Kudus  bahkan memberi damai sejahtera dalam hati kita. Jadi kita tidak boleh memandang situasi yang sulit tetapi kita harus memandang Tuhan Yesus yang adalah sumber pertolongan kita. Roma 15:13 menyatakan; Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.
     Jadi kalau kita meminta kepada Allah maka Allah memberi damai sejahtera , untuk itu kita harus berkata dengan positif dan berpikir dengan positif.  Amsal 18:21 berkata;Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. Karena itu kita tidak boleh berkata dengan negatif  maka hati dan pikiran kita diubah sehingga kita hidup di dalam kesuksesan. Dan juga kita harus menjaga hati kita karena hati kita adalah sumber kehidupan kita (Amsal 4:23).
     Kita percaya hal yang baik terjadi dalam hati kita karena Allah yang kita percayai dalah Allah yang baik maka iman kita timbul dalam hati. Roma 10:17 di sana menyatakan; Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Walaupun iman kita besar seperti biji sesawi tapi dengan yakin kita berkata  kepada gunung beranjak dan tercampaklah maka gunung itu akan berpindah karena perkatan kita berkuasa untuk mengubah situasi kehidupan kita.  Jadi rahasia untuk kita hidup dengan sukses tergantung dengan perkataan kita, kalau kita berkata “kegagalan” maka kegagalan yang kita terima, tapi saat kita berkata “kesuksesan” maka kesuksesan juga kita terima. Amin

Khotbah : Pdt. Abraham Han
By May andreanus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar