Orang
yang patah hati sangat berbahaya karena
hal ini, akan menimbulkan stres dan kekuatiran di dalam hati. Elia adalah nabi
besar juga mengalami patah hati dan di saat situasi seperti itu, sehingga dia berkata
ambillah nyawaku (1 Raja-raja 19:3-4). Demikian juga dengan Musa pernah
mengalami patah hati karena perbuatan bangsa Israel yang tegar tengkuk sehingga ia berkata bunuh
saja aku (Bilangan 11:11-15).
Waktu
kita mengalami patah hati atau stres, kita harus berharap sepenuhnya kepada Tuhan
Yesus. Tuhan Yesus tidak membuang kita saat kita mengalami keputus-asaan,
disitu kita harus membuka mulut untuk berbicara
tentang firman Tuhan maka hati kita menjadi damai. Allah kita adalah Allah yang baik, yang
selalu menghibur kita melalui Roh Kudus bahkan memberi damai sejahtera dalam hati
kita. Jadi kita tidak boleh memandang situasi yang sulit tetapi kita harus
memandang Tuhan Yesus yang adalah sumber pertolongan kita. Roma 15:13
menyatakan; Semoga Allah, sumber
pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam
iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam
pengharapan.
Jadi kalau kita meminta kepada
Allah maka Allah memberi damai sejahtera , untuk itu kita harus berkata dengan
positif dan berpikir dengan positif.
Amsal 18:21 berkata;Hidup dan mati
dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. Karena itu
kita tidak boleh berkata dengan negatif
maka hati dan pikiran kita diubah sehingga kita hidup di dalam kesuksesan.
Dan juga kita harus menjaga hati kita karena hati kita adalah sumber kehidupan
kita (Amsal 4:23).
Kita
percaya hal yang baik terjadi dalam hati kita karena Allah yang kita percayai
dalah Allah yang baik maka iman kita timbul dalam hati. Roma 10:17 di sana
menyatakan; Jadi, iman timbul dari
pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Walaupun iman kita besar
seperti biji sesawi tapi dengan yakin kita berkata kepada gunung beranjak dan tercampaklah maka
gunung itu akan berpindah karena perkatan kita berkuasa untuk mengubah situasi
kehidupan kita. Jadi rahasia untuk kita
hidup dengan sukses tergantung dengan perkataan kita, kalau kita berkata “kegagalan”
maka kegagalan yang kita terima, tapi saat kita berkata “kesuksesan” maka
kesuksesan juga kita terima. Amin
Khotbah : Pdt. Abraham Han
By May andreanus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar